10 Amalan Shaleh di bulan Ramadhan
Halo sahabat muslim jumpa lagi di Aman Nesia. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi suatu yang bermanfaat untuk kita saudaraku yaitu Amalan-amalan Shaleh di bulan Ramadhan. Ya kita sebagai umat muslim tentu harus terus mencari amal Shaleh apalagi di bulan Ramadhan saudaraku, Allah Azza Wa Jalla akan melipatgandakan pahala kita, memangnya Apa saja sih Amalan-amalan di bulan Ramadhan? Mari kita simak bersama dan perhatikan dengan baik ya supaya dapat tercerna di pikiran kita dengan baik.
1. PUASA
Yaps puasa, apakah sahabat tahu keutamaan puasa?, Tetapi kita tidak bisa begitu saja mendapatkan keutamaan tersebut butuh niat dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan keutamaan berpuasa. Nah di sini saya akan memaparkan sebuah hadist tentang keutamaan berpuasa.
Dalam sebuah hadists Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman : “Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku” Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan ; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau Misk.” (al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadists lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tentu saja, pahala yang besar ini tidak hanya diberikan pada orang yang hanya menahan diri dari makan dan minum saja melainkan untuk orang-orang yang benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam ,
“Barangsiapa tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan dusta, maka sedikitpun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum.” (HR. al-Bukhari)
Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
"Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Wahai hamba Allah!
Jika Anda tengah berpuasa, penglihatan, lisan dan seluruh anggota badan Anda. Janganlah samakan antara hari berpuasa Anda dengan hari-lainya.
2. SHALAT TARAWIH (Qiyamul Lail)
Dalam sebuah riwayat hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Barangsiapa menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam ayat Allah Azza Wa Jalla berfirman,
“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang (mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (Al-Furqan: 63-64).
Mengerjakan shalat malam adalah kebiasaan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan para sahabat beliau Radhiallahu’ Anhu. Sehingga Aisyah Rhadiallahu’ Anhu berkata, “Janganlah kalian tinggalkan shalat malam, sebab Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak pernah meninggalkannya. Kendatipun sakit atau sedang lesu, beliau tetap mengerjakannya dengan duduk.”
Umar bin al-Khaththab Radhiallahu’ Anhu biasa mengerjakan shalat malam. Bila tiba pertengahan malam, Beliau berseru, “Shalat, shalat!” seraya membaca ayat ini
“Dan suruhlahlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakanya. Kami tidak minta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)
Ibnu Umar Rhadiallahu’ Anhu pernah membaca ayat:
“(Apakah kamu wahai orang musrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya.” (QR. Az-Zumar: 9)
Beliau berkata, “Orang yang dimaksud dalam ayat di atas adalah Utsman bin Affan Rhadiallahu’ Anhu.”
Ibnu Abi Hatim berkata, “Ibnu Umar Rhadiallahu’ Anhu mengatakan hal itu karena banyaknya shalat malam dan tilawah yang dilakukan Amirul Mukminin Utsman bin Affan Rhadiallahu’ Anhu Hingga terkadang beliau membaca seluruh al-Qur’an dalam satu rakaat.”
Alqamah bin Qais menceritaka. “Pada suatu ketika aku bermalam bersama Abdullah bin Mas’ud Rhadiallahu’ Anhu Ia bangun untuk shalat pada awal malam. Beliau baca dengan tartil tanpa terburu-buru hingga dapat didengar oleh orang yang berada di dekatnya. Beliau terus shalat hingga menjelang terbit fajar, antara selesai shalat malam dengan terbit fajar jaraknya kira-kira antara adzan Maghrib hingga selesai shalat Maghrib. Setelah itu beliau mengerjakan shalat witir.”
Di dalam riwayat as-Sa’ib bin Zaid disebutkan bahwa ia berkata, “Pada saat itu imam membaca beratus-ratus ayat. Sehingga kami bersandar dengan tongkat kerana lamanya berdiri. Ia berkata, “Kami baru selesai saat jelang fajar.”
Catatan:
Wahai saudaraku, sebaiknya engkau menyempurnakan shalat tarawih bersama imam, agar engkau termasuk orang-orang yang menghidupkan Ramadhan dengan shalat Malam Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Barangsiapa yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, maka akan dituliskan baginya pahala shalat semalam suntuk (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).
(Bersambung)...
3. SEDEKAH
4. MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN PENUH KESUNGGUHAN
5. TETAP DUDUK DI DALAM MASJID HINGGA TERBIT MATAHARI
6. I'TIKAF
7.UMRAH DIIBULAN RAMADHAN
8. MENCARI MALAM LAILATUL QADR
9. MEMPERBANYAK DZIKIR, DOA & ISTIGHFAR
10. TIDAK BERBUAT HAL YANG SIA-SIA PADA BULAN RAMADHAN
Oleh : Syaikh Abdullah ash-Shalih
1. PUASA
Yaps puasa, apakah sahabat tahu keutamaan puasa?, Tetapi kita tidak bisa begitu saja mendapatkan keutamaan tersebut butuh niat dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan keutamaan berpuasa. Nah di sini saya akan memaparkan sebuah hadist tentang keutamaan berpuasa.
Dalam sebuah hadists Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman : “Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku” Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan ; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau Misk.” (al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadists lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tentu saja, pahala yang besar ini tidak hanya diberikan pada orang yang hanya menahan diri dari makan dan minum saja melainkan untuk orang-orang yang benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam ,
“Barangsiapa tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan dusta, maka sedikitpun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum.” (HR. al-Bukhari)
Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
"Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Wahai hamba Allah!
Jika Anda tengah berpuasa, penglihatan, lisan dan seluruh anggota badan Anda. Janganlah samakan antara hari berpuasa Anda dengan hari-lainya.
2. SHALAT TARAWIH (Qiyamul Lail)
Dalam sebuah riwayat hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Barangsiapa menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam ayat Allah Azza Wa Jalla berfirman,
“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang (mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (Al-Furqan: 63-64).
Mengerjakan shalat malam adalah kebiasaan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan para sahabat beliau Radhiallahu’ Anhu. Sehingga Aisyah Rhadiallahu’ Anhu berkata, “Janganlah kalian tinggalkan shalat malam, sebab Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak pernah meninggalkannya. Kendatipun sakit atau sedang lesu, beliau tetap mengerjakannya dengan duduk.”
Umar bin al-Khaththab Radhiallahu’ Anhu biasa mengerjakan shalat malam. Bila tiba pertengahan malam, Beliau berseru, “Shalat, shalat!” seraya membaca ayat ini
“Dan suruhlahlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakanya. Kami tidak minta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)
Ibnu Umar Rhadiallahu’ Anhu pernah membaca ayat:
“(Apakah kamu wahai orang musrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya.” (QR. Az-Zumar: 9)
Beliau berkata, “Orang yang dimaksud dalam ayat di atas adalah Utsman bin Affan Rhadiallahu’ Anhu.”
Ibnu Abi Hatim berkata, “Ibnu Umar Rhadiallahu’ Anhu mengatakan hal itu karena banyaknya shalat malam dan tilawah yang dilakukan Amirul Mukminin Utsman bin Affan Rhadiallahu’ Anhu Hingga terkadang beliau membaca seluruh al-Qur’an dalam satu rakaat.”
Alqamah bin Qais menceritaka. “Pada suatu ketika aku bermalam bersama Abdullah bin Mas’ud Rhadiallahu’ Anhu Ia bangun untuk shalat pada awal malam. Beliau baca dengan tartil tanpa terburu-buru hingga dapat didengar oleh orang yang berada di dekatnya. Beliau terus shalat hingga menjelang terbit fajar, antara selesai shalat malam dengan terbit fajar jaraknya kira-kira antara adzan Maghrib hingga selesai shalat Maghrib. Setelah itu beliau mengerjakan shalat witir.”
Di dalam riwayat as-Sa’ib bin Zaid disebutkan bahwa ia berkata, “Pada saat itu imam membaca beratus-ratus ayat. Sehingga kami bersandar dengan tongkat kerana lamanya berdiri. Ia berkata, “Kami baru selesai saat jelang fajar.”
Catatan:
Wahai saudaraku, sebaiknya engkau menyempurnakan shalat tarawih bersama imam, agar engkau termasuk orang-orang yang menghidupkan Ramadhan dengan shalat Malam Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,
“Barangsiapa yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, maka akan dituliskan baginya pahala shalat semalam suntuk (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).
(Bersambung)...
3. SEDEKAH
4. MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN PENUH KESUNGGUHAN
5. TETAP DUDUK DI DALAM MASJID HINGGA TERBIT MATAHARI
6. I'TIKAF
7.UMRAH DIIBULAN RAMADHAN
8. MENCARI MALAM LAILATUL QADR
9. MEMPERBANYAK DZIKIR, DOA & ISTIGHFAR
10. TIDAK BERBUAT HAL YANG SIA-SIA PADA BULAN RAMADHAN
Oleh : Syaikh Abdullah ash-Shalih
0 Response to "10 Amalan Shaleh di bulan Ramadhan "
Posting Komentar